Powered By Blogger

Kamis, 12 Oktober 2017

supositoria

Obat suppositoria

Suppositoria adalah obat solid (padat) berbentuk peluru yang dirancang untuk dimasukkan ke dalam anus/rektum (suppositoria rektal), vagina (suppositoria vagina) atau uretra (suppositoria uretra). Suppositoria umumnya terbuat dari minyak sayuran solid yang mengandung obat. Suppositoria rektal akan hancur atau larut dalam suhu tubuh, dan akan menyebar secara bertahap ke lapisan usus rendah (rektum), dimana disana ia akan diserap oleh aliran darah. (Pembahasan kali ini khusus untuk suppositoria rektal).

Suppositoria rektal bertindak secara sistemik, atau sebagia alternatif dari obat-obat oral (misalnya ketika seseorang tidak mampu mengonsumsi obat melalui mulut). Obat ini mudah diserap di dalam rektum karena rektum kaya akan pembuluh darah. Di bawah ini adalah langkah-langkah untuk memasukkan obat suppositoria ke dalam anus (rektum).

Cara menggunakan suppositoria rektal
  • Pergi ke toilet dan jika perlu kosongkan isi perut Anda (BAB).
  • Cuci tangan.
  • Buang semua foil atau plastik pembungkus suppositoria.
  • Lakukan dengan berjongkok atau rebah ke salah satu sisi tubuh dengan satu kaki ditekuk dan satu kaki lainnya lurus.
  • Masukkan obat suppositoria dengan lembut namun tegas ke dalam anus. Jika perlu basahi ujung suppositoria dengan sedikit air. Lalu dorong cukup jauh sehingga suppositoria tidak keluar kembali.
  • Tahan dan rapatkan kaki dengan duduk atau berbaring diam selama beberapa menit.
  • Cuci kembali tangan.
  • Usahakan agar tidak BAB selama setidaknya satu jam, kecuali obat suppositoria tersebut adalah jenis pencahar.

salep

Salep


=unguentum=ointment=zalf
  1. Salep
Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan untuk obat luar.bahan obat harus terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok dan disesuaikan dengan sifat obat dan tujuan penggunaannya
Salep tidak boleh berbau tengik. Untuk salep yang mengandung obat keras atau narkotika kecuali dinyatakan lain kadar obat adalah 10%.
Pembagian salep ada dua berdasarkan konsistensi dan daya penetrasi bahan obat

  1. Berdasarkan konsistensi
Cerata
Konsistensinya pada suhu kamar adalah padat namun mencair pada suhu tubuh.konsitensi padat ini karena adanya cera,paraffin solidum.
Biasanya cerata ini digunakan untuk pelicin/lubrikan,namun sekarang ini sudah jarang digunakan.

Pasta
Konsistensinya agak kaku/agak padat daripada salep.Mengandung bagian padat 20%-50% dan terdispersi dalam basis lemak.
Secara umum daya absorpsi pasta lebih besar dan kurang berlemak,dibandingkan salep yang dibuat dengan komponen yang sama.
Kegunaan pasta untuk menutupi luka dan menyerap hasil sekresi dari luka seperti nanah dan darah

Unguentum/salep
Konsistensinya lembek seperti mentega,namun jika dioleskan akan mencair pada suhu tubuh.digunakan untuk menutupi luka dan melindungi kulit

Krim/cremores
Konsistensinya lembek dan banyak mengandung air.digunakan sebagai krim pendingin pada kosmetika dan untuk luka luka yang dalam .

Gel/gelones
Konsistensinya lembek berupa suspensi yang dibuat dari zarah kecil senyawa organik atau makromolekul senyawa organik,masing masing terbungkus dan saling terserap oleh cairan.digunakan untuk pengobatan dan pelincir pada catheter


  1. Berdasarkan daya penetrasi bahan obat
Salep epidermik
Salep ini tidak mampu berpenetrasi kedalam kulit dan efek terapinya terbatas pada permukaan kulit ,jadi bekerja lokal.tujuan pemakaianya sebagai salep penutup,guna melindungi jaringan tertentu.dasar salep yang digunakan adalah senyawa hidrokarbon

Salep endodermik
Salep ini mampu berpenetrasi kedalam kulit,namun tidak sampai melewati kulit.tujuan pemakaianya untuk pengobatan permukaan kulit,menghilangkan rasa sakit,stimulans dan lokal iritan.dasar salep yang digunakan Salep serap



Salep diadermik
Salep ini mampu berpenetrasi kedalam kulit dan melewati kulit,dapat mencapai peredaran darah dan menghasilkan efek sistemik.
Tujuan pemakaianya untuk melindungi jaringan dibawah kulit.dasar salep yang dipakai yang dapat dicuci dengan air ,dan larut dalam air

Namun pembagian salep berdasarkan daya penetrasinya ini sudah jarang digunakan karena tingkat penyerapan bergantung sifat dan keadaan kulit sipemakai,daerah yang dioleskan ,dan lama kontak salep dengan permukaan kulit

Dasar salep
Dasar salep adalah pembawa dengan masa lembek mudah dioleskan ,umumnya berlemak,pemilihan dasar salep bergantung pada faktor faktor berikut
  • Laju pelepasan (liberasi) obat yang diinginkan dari bahan obat
  • Dapat melindungi kelembaban kulit
  • Obat stabil dalam dasar salep
  • Tujuan pemakaian dari dasar salep

sirup

Sirup dan Eliksir

Sirup
pagi yang cerah ini admin akan mencoba memposting sirup dan eliksir atau elixir. Sirup adalah sediaan pekat campuran air dan gula atau pengganti gula, dengan atau tanpa zat pewangi dan zat obat. Sirup yang mengandung bahan pemberi rasa tapi tidak mengandung zat obat disebut pembawa bukan obat atau pembawa yang wangi/harum (sirup), sedangkan sirup obat adalah sediaan larutan gula pekat yang mengandung zat obat, konsentrasi gula berkisar 64-66%, jika konsentrasi gulanya kurang maka akan mudah ditumbuhi mikroba dan bila kelebihan akan terbentuk kristal.

Komponen sirup

komponen sirup biasanya mengandung :
zat aktif
air dan gula biasanya sukrosa
pengawet anti mikroba
pengaroma
pewarna
sirup juga terkadang mengandung antioksidan, pengental dan stabilisator

Selasa, 10 Oktober 2017

apa itu serbuk ?

Serbuk (pulvis dan pulveres)



Serbuk dibagi menjadi 2 yaitu pulvis dan pulveres. Menurut FI III serbuk adalah campuran homogen dari dua atau lebih obat yang diserbukkan.

Menurut FI IV, serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral maupun topikal. secara kimia-fisika serbuk mempunyai ukuran antara 10.000- 0,1 mikrometer.

Keuntungan / kelebihan bentuk sediaan serbuk :
  • campuran obat dan bahan obat yang sesuai kebutuhan
  • dosis lebih tepat, lebih stabil dari sediaan larutan
  • disolusi/melarut cepat dalam tubuh
  • tidak memerlukan banyak bahan tambahan yang tidak perlu
Kerugiaan serbuk / kekurangan bentuk sediaan serbuk :
  • kurang baik untuk zat obat yang mudah terurai karena kontak dengan udara
  • sulit untuk ditutupi rasanya (tidak enak maupun baunya)
  • peracikannya membutuhkan waktu yang relatif lama